Di
sebuah sudut kota, hiduplah seorang pemuda yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya
adalah seorang pembicara yang hebat. Anak ini hidup dalam kemewahan dan
kesenangan. Setiap harinya, ia hanya pergi hang out bersama teman-temannya
saja.
Sampai
suatu ketika, Ayahnya akan melakukan talk show di kota tempat dia tinggal.
Ayahnya menelpon anaknya ini untuk membawa mobilnya ke bengkel dan sampai di
tempat talk show ayahyna pada pukul 5 sore. Ayahnya pun berpesan pada anaknya
untuk jangan sampai telat.
Anaknya
ini pun bergegas membawa mobilnya ke bengkel. Saat menunggu mobilnya selesai,
tepat di sebelah bengkel itu ada sebuah mall. Ia langsung ke mall itu dengan
tujuan sambil menunggu mobilnya selesai, dia menuju ke bioskop. Saat di
bioskop, ia melihat sebuha film yang sangat bagus dan ingin segera menontonnya.
Dia
pun menikmati film itu hingga selesai. Seusai menonton, alangkah terkejutnya ia
melihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ia pun bergegas ke bengkel dan
menuju ke tempat ayahnya. Sesampainya di tempat ayahnya, jam sudah menunjukkan
pukul 6 sore dan ia melihat ayahnya sudah mencarinya sejak tadi.
Lalu
ayahnya menanyakan padanya, "Kenapa ia bisa telat."
Sang
pemuda menjawab, "Ayah, tadi di bengkel agak sedikit lama."
Namun,
sang pemuda tidak tahu kalau ayahnya sudah menelpon ke bengkel sejak tadi. Lalu
ayahnya bilang kepada anaknya, bagus yah ayah sepertinya tidak pernah
mengajarimu untuk berbohong. Sepertinya selama ini ayah salah mendidik kamu.
Lalu sang anak pun sangat takut dimarahi oleh ayahnya.
Lalu
sang ayahnya berkata, "Baiklah, ayah akan pulang ke rumah dengan jalan
kaki dan kamu mengikuti ayah dari belakang dengan mobil sebagai hukuman karena
ayah telah gagal mendidikmu."
Selama
6 jam, sang anak melihat ayahnya yang bersusah payah berjalan kaki. Lalu sang
anak merenung, "Ayahku sangatlah hebat. Seandainya tadi ia memarahiku,
mungkin aku akan dendam pada ayahku sendiri dan akan terus mengulangi kesalahan
yang sama.
Namun,
hari ini ayah telah memberiku suatu pelajaran yang sangat berharga."
Sobat,
Kemarahan bukanlah jalan segalanya untuk mnyelesaikan segala perkara. Dengan
kemarahan, maka semua masalah tidak akan pernah selesai. Namun dengan pikiran
yang bijaksanalah, maka segala masalah dapat terselesaikan dengan mudah.
Saat
kita dibenci atau dikasari oleh orang lain, janganlah membalasnya dengan
kebencian dan kekasaran, namun balaslah dengan penuh cinta kasih dan
kelembutan. Met sore dan salam kebajikan
Kemarahan
Bukanlah Jalan Segalanya
Di
sebuah sudut kota, hiduplah seorang pemuda yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya
adalah seorang pembicara yang hebat. Anak ini hidup dalam kemewahan dan
kesenangan. Setiap harinya, ia hanya pergi hang out bersama teman-temannya
saja.
Sampai
suatu ketika, Ayahnya akan melakukan talk show di kota tempat dia tinggal.
Ayahnya menelpon anaknya ini untuk membawa mobilnya ke bengkel dan sampai di
tempat talk show ayahyna pada pukul 5 sore. Ayahnya pun berpesan pada anaknya
untuk jangan sampai telat.
Anaknya
ini pun bergegas membawa mobilnya ke bengkel. Saat menunggu mobilnya selesai,
tepat di sebelah bengkel itu ada sebuah mall. Ia langsung ke mall itu dengan
tujuan sambil menunggu mobilnya selesai, dia menuju ke bioskop. Saat di
bioskop, ia melihat sebuha film yang sangat bagus dan ingin segera menontonnya.
Dia
pun menikmati film itu hingga selesai. Seusai menonton, alangkah terkejutnya ia
melihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ia pun bergegas ke bengkel dan
menuju ke tempat ayahnya. Sesampainya di tempat ayahnya, jam sudah menunjukkan
pukul 6 sore dan ia melihat ayahnya sudah mencarinya sejak tadi.
Lalu
ayahnya menanyakan padanya, "Kenapa ia bisa telat."
Sang
pemuda menjawab, "Ayah, tadi di bengkel agak sedikit lama."
Namun,
sang pemuda tidak tahu kalau ayahnya sudah menelpon ke bengkel sejak tadi. Lalu
ayahnya bilang kepada anaknya, bagus yah ayah sepertinya tidak pernah
mengajarimu untuk berbohong. Sepertinya selama ini ayah salah mendidik kamu.
Lalu sang anak pun sangat takut dimarahi oleh ayahnya.
Lalu
sang ayahnya berkata, "Baiklah, ayah akan pulang ke rumah dengan jalan
kaki dan kamu mengikuti ayah dari belakang dengan mobil sebagai hukuman karena
ayah telah gagal mendidikmu."
Selama
6 jam, sang anak melihat ayahnya yang bersusah payah berjalan kaki. Lalu sang
anak merenung, "Ayahku sangatlah hebat. Seandainya tadi ia memarahiku,
mungkin aku akan dendam pada ayahku sendiri dan akan terus mengulangi kesalahan
yang sama.
Namun,
hari ini ayah telah memberiku suatu pelajaran yang sangat berharga."
Sobat,
Kemarahan bukanlah jalan segalanya untuk mnyelesaikan segala perkara. Dengan
kemarahan, maka semua masalah tidak akan pernah selesai. Namun dengan pikiran
yang bijaksanalah, maka segala masalah dapat terselesaikan dengan mudah.
Saat
kita dibenci atau dikasari oleh orang lain, janganlah membalasnya dengan
kebencian dan kekasaran, namun balaslah dengan penuh cinta kasih dan
kelembutan. Met sore dan salam kebajikan
0 komentar:
Posting Komentar