Minggu, 19 Juli 2015

Buddha Vacana - Bagian 6



Hari ke 21
Jika seorang bodoh sedang duduk di sebuah gedung pertemuan, di jalan raya atau di persimpangan jalan, dan orang - orang membicarakannya, dan jika ia tidak melaksanakan pancasila, ia seharusnya berfikir, "Orang-orang ini membicarakan aku karena aku telah melanggar sila." Inilah penderitaan dan kesedihan pertama yang dialami oleh orang bodoh itu disini dan sekarang.

Kemudian, orang bodoh tersebut melihat raja menangkap seorang pencuri atau pembuat kesalahan dan menghukumnya. Begitu melihhat kejaddian tersebut, orang bodoh itu akan berfikir, "Raja sedang menghukum pembuat kesalahan. Sekaran aku juga telah berbuat kesalahan, maka jika raja mengetahui apa yang telah kulakukan, ia pasti akan menghukumku juga." Ini adalah penderitaan dan kesedihan kedua yang dialami oleh orang bodoh itu disini dan sekarang.

Selanjutnya, ketika orang bodoh sedang duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur ataupun dilantai, perbuatan-perbuatan buruk yang telah dilakukannya dengan badan jasmani, ucapan maupun pikiran akan datang dan menetap padanya bagaikan bayangg-bayang dari puncak gunung yang tinggi yang datang dan menetap di tanah. Pada saat itu, orang bodoh itu berpikir, "Oh sesungguhnya, aku belum pernah melakukan hal yang terpuji, hal yang bermanfaat. Sebaliknya, aku telah melakukan hal-hal yang seharusnya kutakuti. Hanya ada satu tempat bagi mereka yang tidak pernah berbuat kebajikan, hanya melakukan hal-hal yang tercela, kesanalah aku akan pergi." Dan ia akan berduka, bersedih hati, meratap, memukul dadanya, menangis, dan sangat kecewa. Inilah penderitaan ketiga yang dialami oleh orang bodoh itu disini dan sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar

PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA