Senin, 13 Juli 2015

Kemarahan Bukanlah Jalan Segalanya


Di sebuah sudut kota, hiduplah seorang pemuda yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya adalah seorang pembicara yang hebat. Anak ini hidup dalam kemewahan dan kesenangan. Setiap harinya, ia hanya pergi hang out bersama teman-temannya saja.

Sampai suatu ketika, Ayahnya akan melakukan talk show di kota tempat dia tinggal. Ayahnya menelpon anaknya ini untuk membawa mobilnya ke bengkel dan sampai di tempat talk show ayahyna pada pukul 5 sore. Ayahnya pun berpesan pada anaknya untuk jangan sampai telat.

Anaknya ini pun bergegas membawa mobilnya ke bengkel. Saat menunggu mobilnya selesai, tepat di sebelah bengkel itu ada sebuah mall. Ia langsung ke mall itu dengan tujuan sambil menunggu mobilnya selesai, dia menuju ke bioskop. Saat di bioskop, ia melihat sebuha film yang sangat bagus dan ingin segera menontonnya.

Dia pun menikmati film itu hingga selesai. Seusai menonton, alangkah terkejutnya ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ia pun bergegas ke bengkel dan menuju ke tempat ayahnya. Sesampainya di tempat ayahnya, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan ia melihat ayahnya sudah mencarinya sejak tadi.

Lalu ayahnya menanyakan padanya, "Kenapa ia bisa telat."
Sang pemuda menjawab, "Ayah, tadi di bengkel agak sedikit lama."

Namun, sang pemuda tidak tahu kalau ayahnya sudah menelpon ke bengkel sejak tadi. Lalu ayahnya bilang kepada anaknya, bagus yah ayah sepertinya tidak pernah mengajarimu untuk berbohong. Sepertinya selama ini ayah salah mendidik kamu. Lalu sang anak pun sangat takut dimarahi oleh ayahnya.

Lalu sang ayahnya berkata, "Baiklah, ayah akan pulang ke rumah dengan jalan kaki dan kamu mengikuti ayah dari belakang dengan mobil sebagai hukuman karena ayah telah gagal mendidikmu."

Selama 6 jam, sang anak melihat ayahnya yang bersusah payah berjalan kaki. Lalu sang anak merenung, "Ayahku sangatlah hebat. Seandainya tadi ia memarahiku, mungkin aku akan dendam pada ayahku sendiri dan akan terus mengulangi kesalahan yang sama.

Namun, hari ini ayah telah memberiku suatu pelajaran yang sangat berharga."

Sobat, Kemarahan bukanlah jalan segalanya untuk mnyelesaikan segala perkara. Dengan kemarahan, maka semua masalah tidak akan pernah selesai. Namun dengan pikiran yang bijaksanalah, maka segala masalah dapat terselesaikan dengan mudah.

Saat kita dibenci atau dikasari oleh orang lain, janganlah membalasnya dengan kebencian dan kekasaran, namun balaslah dengan penuh cinta kasih dan kelembutan. Met sore dan salam kebajikan
Kemarahan Bukanlah Jalan Segalanya

Di sebuah sudut kota, hiduplah seorang pemuda yang tinggal bersama ibunya. Ayahnya adalah seorang pembicara yang hebat. Anak ini hidup dalam kemewahan dan kesenangan. Setiap harinya, ia hanya pergi hang out bersama teman-temannya saja.

Sampai suatu ketika, Ayahnya akan melakukan talk show di kota tempat dia tinggal. Ayahnya menelpon anaknya ini untuk membawa mobilnya ke bengkel dan sampai di tempat talk show ayahyna pada pukul 5 sore. Ayahnya pun berpesan pada anaknya untuk jangan sampai telat.

Anaknya ini pun bergegas membawa mobilnya ke bengkel. Saat menunggu mobilnya selesai, tepat di sebelah bengkel itu ada sebuah mall. Ia langsung ke mall itu dengan tujuan sambil menunggu mobilnya selesai, dia menuju ke bioskop. Saat di bioskop, ia melihat sebuha film yang sangat bagus dan ingin segera menontonnya.

Dia pun menikmati film itu hingga selesai. Seusai menonton, alangkah terkejutnya ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, ia pun bergegas ke bengkel dan menuju ke tempat ayahnya. Sesampainya di tempat ayahnya, jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan ia melihat ayahnya sudah mencarinya sejak tadi.

Lalu ayahnya menanyakan padanya, "Kenapa ia bisa telat."
Sang pemuda menjawab, "Ayah, tadi di bengkel agak sedikit lama."

Namun, sang pemuda tidak tahu kalau ayahnya sudah menelpon ke bengkel sejak tadi. Lalu ayahnya bilang kepada anaknya, bagus yah ayah sepertinya tidak pernah mengajarimu untuk berbohong. Sepertinya selama ini ayah salah mendidik kamu. Lalu sang anak pun sangat takut dimarahi oleh ayahnya.

Lalu sang ayahnya berkata, "Baiklah, ayah akan pulang ke rumah dengan jalan kaki dan kamu mengikuti ayah dari belakang dengan mobil sebagai hukuman karena ayah telah gagal mendidikmu."

Selama 6 jam, sang anak melihat ayahnya yang bersusah payah berjalan kaki. Lalu sang anak merenung, "Ayahku sangatlah hebat. Seandainya tadi ia memarahiku, mungkin aku akan dendam pada ayahku sendiri dan akan terus mengulangi kesalahan yang sama.

Namun, hari ini ayah telah memberiku suatu pelajaran yang sangat berharga."

Sobat, Kemarahan bukanlah jalan segalanya untuk mnyelesaikan segala perkara. Dengan kemarahan, maka semua masalah tidak akan pernah selesai. Namun dengan pikiran yang bijaksanalah, maka segala masalah dapat terselesaikan dengan mudah.


Saat kita dibenci atau dikasari oleh orang lain, janganlah membalasnya dengan kebencian dan kekasaran, namun balaslah dengan penuh cinta kasih dan kelembutan. Met sore dan salam kebajikan

0 komentar:

Posting Komentar

PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA PERKUMPULAN GURU AGAMA BUDDHA INDONESIA